Friday, April 29, 2011

membangun madrasah di syurga firdausi


bismillahirrahmannirrahim...

sudah sekian lamanya diri ini tidak menukilkan entri baru..
Alhamdulillah ,bahagia yg dikecap walau sekejap ...moga terubat rindu berabad ^_^
liburan yang bakal melabuhkan tirainya akan disambut dengan waktu-waktu melelahkan namun penghujungnya menanti seribu BAHAGIA ~

Dilahirkan dalam keluarga yang agak besar ,betapa aku sangat sedar amanah yang tergalas di pundak untuk memimpin dan membimbing mereka bersama -sama mengenal keagungan -Mu. adik-adikku yang kini meningkat remaja ,kadangkala sikap dan kelakuan mereka mengguris hati kecilku ,menguji benteng kesabaranku......seringkali ,aku hilang kata-kata ...lantas jalan terbaik yang kupilih adalah mendiamkan diri .Benar ,diam itu lebih baik dari melontarkan marah yang tiada sempadan ...

Harus bagaimana aku menyikapi perkara ini ....

Ya Allah tuntun kami menuju sirat-Mu,Rengkuh kami erat dalam dakapan-Mu ..
Kanvas kehidupanku di dalam dunia perubatan ini seringkali membuat aku selalu mengimpikan mempunyai keluarga dan anak-anak yang soleh dan solehah ..paling indah ,jika anak-anak itu adalah hafiz dan hafizah..SubhanAllah,moga Allah memakbulkan doa hamba-Nya .

*******

Persekitaran keluarga sangat menjamin perkembangan jiwa anak secara baik.Lingkungan yang penuh kasih sayang ,penuh perhatian dan keprihatinan akan melahirkan anggota keluarga yang saling hormat dan saling menghargai .

Imam Ghazali mengingatkan ,"Anak- anak merupakan AMANAH bagi kedua orang tuanya .Hatinya yang suci masih bersih tanpa ukiran dan gambar.Dia sedia diukir dan cenderung kepada apa sahaja yang mempengaruhinya .Jika dia dibiasakan dan diajar kepada kebaikan ,maka tumbuhlah menjadi anak yang baik ."

Justeru ,Ibu bapa memainkan peranan penting dalam mendidik anak-anak dan mencorakkan diri mereka agar mereka menjadi generasi Rabbani dan qudwah hasanah dalam masyarakat .

Menurut takrif tarbiah oleh As-Sayyid Sabiq, "Pentarbiahan anak adalah usaha membentuk mereka dari segi jasmani ,aqli ,rohani ,perasaan dan sosial sehingga menjadi anggota masyarakat yang berguna kepada masyarakatnya ".

Setiap kita punya peranan tertentu yang harus ditunaikan dengan sejujurnya sebagaimana hadis Rasullullah saw,

" Setiap kalian adalah PEMIMPIN yang bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya .Seorang amir adalah pemimpin atas rakyatnya dan ia bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya .Seorang laki-laki adalah pemimpin di keluarganya dan ia bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya .Seorang perempuan adalah pemimpin di rumah suaminya dan anaknya , dan ia bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya . Seorang hamba sahaya dalah pemimpin atas harta tuannya dan ia bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya .Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimin bertanggungjwab atas apa yang dipimpinnya ."

(HR Bukhari dari hadits Nafi' bin Umar RA )

Seorang ayah yang telah menunaikan tanggungjawab sebagai pemimpin dengan sempurna ,berarti dia telah bebas dari tanggungjwabnya dihadapan Allah di hari Pembalasan .Firman Allah , Wahai orang-orang yang beriman ,lindungilah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu .Disana ada malaikat yang kasar dan keras ,tidak melanggar perintah Allah kepada mereka dan mereka melakukan apa yang diperintahkan ".
( QS At-Tahrim :6 ).


sumber rujukan : Cinta di rumah Hassan al-Banna ,Panduan mendidik anak menurut Islam-Anakku Hebat ,Anakku Soleh ,Zahazan Mohamed .

Wednesday, April 6, 2011

Setetes Embun Cinta Niyala


Puisi indah yang dikutip dari karya Pudarnya Pesona Cleopatra ~ metafora bahasanya buat aku semakin mengagumi penulisnya, Kang Abik ~Subhanallah ,Maha Suci Tuhan ,yang mengurniakan bakat menulis yang bisa menyentuh hati pembacanya (^o^)

Setetes Embun Cinta Niyala
mahar untuk bidadariku adalah sekuntum bunga melati
yang aku petik dari sujud sembahyangku setiap hari
Buah hatiku dengan bidadariku
adalah lahirnya sejuta generasi teladan
yang menggendong tempayan –tempayan kemaafan
bagi manusia dan kemanusiaan
pada setiap tempat ,pada setiap zaman
mereka lahir demi kesejatian sebuah pengabdian
alam abad-abad yang susah
abad-abad yang tidak mengenal Tuhan
abad-abad naluri kemanusiaan
abad-abad berkuasa rezim-rezim kemungkaran
dan mereka tetap kekar dan setia
membela kebenaran dan keadilan
estafet perjuangan kami berkelanjutan
sambung-menyambung pada setiap perjuangan
tak berpenghabisan
terus bergerak
mengairi ladang –ladang peradaban
seperti cintaku
pada bidadariku
yang terus tumbuh
semakin subur
dari hari ke hari
laksana kalimat-kalimat suci
dari hati para salihin
di hati para nabi
............
dadaku membuncah rasa ingin menulis ,pena ku ligat menari mencoretkan kata-kata diatas lembaran hayatku dan akan sentiasa terpatri di relung hatiku ~impianku untuk berkarya dan menulis untuk berkongsi rasa ,pengalaman ,ilmu dan mudah-mudahan dapat menjadi manusia yang BERMANFAAT untuk orang lain ~inshaAllah ,mohon doanya ..

Sunday, April 3, 2011

Beruntunglah orang-orang yang berTAWAKKAL ~



Seringkali kita dengar ada orang yg tertimpa cobaan berat dalam hidupnya ,kemudian menangis tersedu-sedu kerana beratnya dugaan itu .Setelah ditanya bagaimana reaksinya atas apa yg dialaminya , dia menjawab, ‘‘Pasrahkan saja kepada Tuhan .’’~mengambil jalan utk pasrah tanpa berbuat sesuatu untuk mengatasinya .

Dalam sejarah Islam ,sikap tawakkal pernah dipamerkan Nabi saat terjadi peristiwa hijrah kaum muslimin dari Makkah ke Madinah .Rasulullah SAW bersama Abu Bakar As-Siddiq berusaha mencari tempat persembunyian agar tidak diketahui musuh .Saat itu ,Nabi meredam kegalauan Abu Bakar yang amat khawatir kalau kaum kafirin akan menemukan persembunyiannya.Nabi menegaskan ,Jangan takut ,sesungguhnya Allah bersama kita .’’

Sikap Nabi tersebut adalah dari realisasi TAWAKKAL yang sesungguhnya ,iaitu mendapat puncak kepasrahan dalam menghadapi fenomena yang sering terjadi .Beliau bukanlah Nabi yang selalu mendapat perlindungan total dari Allah sehingga selalu dalam keadaan selamat .Oleh sebab itu ,Nabi tidak berdoa agar jasadnya tidak terlihat musuh atau terbang dibawa angin sekalipun itu tidak mustahil terjadi sebagaimana bisa dilakukan Nabi Sulaiman .

Rasulullah SAW adalah manusia yang paling agung dengan sikap kesederhanaan .Beliau tidak mengedepankan kelebihan beliau diluar kemampuannya sebagai manusia biasa . Tindakan Nabi tersebut adalah sikap mulia yang telah memberi petunjuk kepada umatnya bahawa usaha berlindung di dalam gua adalah bagian ikhtiar yang harus dilalui sebelum melakukan penyerahan diri secara hollistik kepada Allah .

Dalam pandangan syariat ,salah satu ciri TAWAKAL adalah adanya usaha (ikhtiar) terlebih dahulu ,kemudian menyerahkan segala usaha hanya kepada Allah ,baik gagal maupun berhasil .

Bagi pelajar perubatan yang realitinya sarat dengan dugaan peperiksaan yang bertali arus saban waktu ,jika dia benar-benar bertawakkal ,pelajar itu tentu memiliki keteguhan dan keyakinan tinggi ; masalah –masalah yang justeru menimpanya tentu tidak akan terlalu difikirkan ;bahkan semuanya diserahkan kepada Allah semata

*****

Baru 2 minggu yang sudah aku menemukan situasi yang persis seperti ini ~bersama dan menyaksikan pelajar perubatan tahun akhir di fakultiku yang baru usai menghadapi detik-detik getir ikhtisas (professional exam b4 anda layak menyandang title doktor perubatan ) merupakan moment2 indah yang tak dapat ku ukirkan diatas kanvas kehidupanku ~indah,dan cukup tenang andai segalanya disandarkan kepada-Nya semata , pergerakan solat , permohonan doa dan segala perbuatan terasa diperhatikan dan sangat dekat pada-Nya ,rasa tak mampu meninggalkan solat jemaah di surau dan andai telat pasti terbersit seribu penyesalan .. .SUBHANALLAH ,Maha Suci Allah yang menurunkan ketenangan hati kepada hamba-hamba-Nya . Bayangkan pelajaran yg di pelajari hampir lebih 5 tahun bakal di soal dalam peperiksaan selama 2 minggu ,(teori 1 minggu ,short case n long case 1 hari yang sama )

pada detik itu ,terbersit di benakku ,waktu bakal menjemputku untuk aku rasai perasaan yang sama seperti mereka , tahun 2012 bakal mencatat sejarah melahirkan doktor perubatan ~ MD UKM ,InshaAllah~

Alhamdulillah , janji Allah itu sangat pasti …

Beruntunglah orang2 yang bertawakkal ..Tanpa gusar atau bingung ,mereka yakin akan ketentuan-Nya sehingga menyerahkan segenap permasalahan kepada Allah semata .Dengan menyerahkan segenap urusan kepada Allah ,persoalan yang membelit ,kesengsaraan yang menimpa ,dan kesusahan yang melanda akan terungkaikan dgn baik..

Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya .Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah , niscaya Allah akan mencukupkan ( keperluan)nya .Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya .Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu .(Q.S At-Thalaq: 3)